Batalkan Kenaikan Tarif KRD Kelas Bisnis (K2)

Disponsori Oleh : Arief Pulsa On KRD Ekonomi

KRD Kelas Bisnis Ac (K2+Ac) Tarif Rp. 15.000

Korps KRD Bandung Raya menuntut PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung meninjau ulang (untuk membatalkan kenaikan tarif, read.) keputusan menaikan tarif Kereta Api Rel Diesel (KRD) Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) sejak 18 Agustus lalu. Alasan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna  Kereta Api Rel Diesel (KRD) Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) hanyalah kamuflase. Mengapa? karena selama ini Kereta Api Rel Diesel (KRD) Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) sering mogok di tengah jalan dan tidak jarang mengalami keterlambatan.  Bahkan, tidak beroperasi sama sekali (Dibatalkan). Selain itu, di jam - jam sibuk seperti berangkat dan pulang kerja, masih banyak "penumpang gelap" yang tidak memiliki karcis yang sesuai dengan peruntukannya. Akibatnya, pengguna yang memiliki karcis yang sah dan sesuai dengan peruntukannya malah "berdiri" tidak kebagian tempat duduk. Sebagaimana kita ketahui, sejak 18 Agustus 2012 PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung telah menaikan tarif Kereta Api Rel Diesel (KRD) Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) menjadi Rp. 10.000 dengan relasi Stasiun Cicalengka - Stasiun Padalarang, yang semula tarifnya Rp. 8.000.- Sementara itu, rangkaian gerbong Kereta Api Rel Diesel (KRD) Bandung Raya Kelas Bisnis Plus Ac (K2+Ac) dengan tarif Rp. 15.000.- masih sepi peminat. Sehingga, dalam satu perjalanan Kereta Api Rel Diesel (KRD) Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) tersebut terlihat hanya membawa 10 sampai 20 orang pengguna kereta saja, bahkan sampai tanpa penumpang sama sekali. Hal tersebut tentu menimbulkan kesan hanya membuang - buang energi. (*)