-->

Benarkah? Peningkatan Pelayanan dengan Kenaikan Tarif

avatar Administrator | 17.167.5 - 0007 | , Minggu, 30 September 2012
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Korps KRD memberikan kesempatan kepada Anda untuk berpartisipasi menjadi relawan/kontributor materi pemberitaan dalam rangka memberikan input positif kepada PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Selengkapnya klik disini


Disponsori Oleh : Arief Pulsa On KRD Ekonomi
Berbicara kenaikan tarif, siapapun akan mengernyitkan dahinya untuk beberapa saat. Termasuk, pengguna KRD Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) ketika mendapati tarif KRD Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) naik Rp. 2000 sejak tanggal 18 Agustus silam. Mereka heran, atas dasar apa tarif dinaikan? Usut punya usut, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung mengklaim kenaikan tersebut merupakan kewenangan perusahaan, karena KRD Kelas Bisnis (K2) merupakan kereta api komersial yang biaya operasional pengoperasiannya dibebankan kepada masyarakat, tidak bersubsidi seperti halnya KRD Kelas Ekonomi (K3). Selain itu, operator perkeretaapian berplat merah tersebut hendak meningkatkan kualitas pelayanan.

KRD Kelas Bisnis (K2) Dimana toiletnya?
Sayangnya, masyarakat pengguna KRD Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) sebagai stakeholder tidak dilibatkan dalam musyawarah kenaikan tarif KRD Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) tersebut. Setidaknya, pengguna diberikan quesioner atau survey atas puas atau tidaknya pelayanan yang ada di KRD Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) saat ini. Selain itu, klaim peningkatan kualitas di dalam KRD Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) terkesan "bohong". Karena, fasilitas yang ada cenderung standar dan stagnan. Seperti tidak tersedianya toilet di dalam kereta yang representatif, tidak tersedia konektifitas wifi, tidak tersedia port saklar stop kontak isi ulang baterai HP/Laptop, over kapasitas tempat duduk di jam sibuk berangkat dan pulang kantor, sampai mogok atau keterlambatan jadwal keberangkatan dan kedatangan KRD Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) itu sendiri.


KRD Kelas Bisnis (K2) Plus AC
Padahal, masyarakat sudah "terlanjur" membayar mahal untuk dapat menggunakan KRD Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) yang disertai embel - embel "peningkatan kualitas". Berdasarkan penelusuran redaksi Korps KRD Bandung Raya bahwa tarif KRD Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) relasi Stasiun Cicalengka - Stasiun Bandung (PP) saat ini sebesar Rp. 7.000.- dari semula Rp. 5.000.- ; Stasiun Cicalengka - Stasiun Padalarang (PP) Rp. 10.000.- dari semula Rp. 8.000.- ; dan Ekonomi + AC Rp. 15.000.-





Interior Ideal KRD Kelas Bisnis
Istilah lelucon konyolnya, tarif sewa di sebagian besar kamar kos seharga Rp. 400.000.- saja sudah dilengkapi konektifitas wifi hotspot, plus tempat tinggal serta kenyamanan ketersediaan listrik dan toilet bersih, masa KRD Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) yang hanya "dinaiki" tidak tersedia? Padahal, jika di kalkulasi, seorang pengguna KRD Bandung Raya Kelas Bisnis (K2) Cicalengka - Bandung (PP) Rp. 14.000.-/hari x 6 hari kerja x 4 minggu = Rp. 336.000.- Jumlah tersebut belum cost lain seperti membayar sewa lahan parkir di stasiun, sampai belanja penganan ringan dan berbagi rezeki dengan orang - orang yang bernasib kurang beruntung seperti pedagang asongan.
Print :
Print Friendly and PDF
| Penting : Publikasi dan kutipan wajib menyertakan www.korpskrd.blogspot.com

Posting Komentar

 
Contact : Redaksi | Kontributor | Administrator
Copyright © 2012.- KORPS KRD - All Rights Reserved
Terima Kasih Kepada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung
Credit Poin to Creating Website Maskolis Special Thank's to Blogger